Agats, 22 September 2025 – Setelah sebelumnya melaksanakan sosialisasi kurikulum muatan lokal di Jew (Rumah Adat Suku Asmat) Distrik Atsj, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat kembali melanjutkan langkah strategisnya dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Asmat. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang pertemuan Diskominfo dan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat (Barbalina Toisuta, SE., M.Pd), serta Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Asmat (Jamaluddin, S.Sos), bersama sejumlah staf dari kedua instansi.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari upaya integrasi kurikulum muatan lokal berbasis digital yang sebelumnya telah disosialisasikan kepada tenaga pendidik dan tokoh adat. Melalui kolaborasi ini, Dinas Pendidikan dan Diskominfo berkomitmen untuk bersama-sama menyiapkan infrastruktur serta platform digital yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran muatan lokal, seperti tari, ukir/pahat, bahasa adat, dan unsur budaya Asmat lainnya, agar dapat diakses secara online maupun offline.
Dalam arahannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Barbalina Toisuta, SE., M.Pd, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Diskominfo merupakan langkah penting dalam memastikan transformasi digital di sektor pendidikan berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Pelestarian budaya lokal perlu mengikuti perkembangan zaman. Dengan dukungan teknologi informasi, kita bisa memastikan bahwa nilai-nilai luhur budaya Asmat tidak hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi juga dapat diakses oleh siapa pun, kapan pun, bahkan hingga generasi mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Asmat, Jamaluddin, S.Sos, menyambut positif sinergi tersebut. Ia menegaskan bahwa Diskominfo siap mendukung penyediaan sarana digital yang diperlukan, baik dalam bentuk jaringan, penyimpanan data, maupun sistem aplikasi pembelajaran berbasis lokal.
Pertemuan ini juga membahas rencana tindak lanjut berupa pembuatan bank data digital muatan lokal yang akan berisi dokumentasi visual, audio, serta teks pembelajaran yang bersumber dari para pelaku budaya dan tenaga pendidik. Dengan sistem yang dapat diakses baik secara daring maupun luring, diharapkan seluruh sekolah di Kabupaten Asmat dapat memanfaatkan materi tersebut untuk memperkaya proses belajar mengajar.
Kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo ini menjadi tonggak penting dalam menghadirkan inovasi pendidikan berbasis budaya di Kabupaten Asmat — sebuah langkah konkret untuk memastikan kearifan lokal tetap hidup dan relevan di tengah era digital.
 
				
			
		