Agats, 23 September 2025 – Sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan sosialisasi dan kolaborasi lintas sektor yang telah dilakukan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Modul Muatan Lokal Berbasis Digital selama 3 hari (23-25/9/2025) di Aula Wiyatamandala, Agats. Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam merumuskan isi dan struktur kurikulum muatan lokal yang berakar pada budaya Asmat serta disesuaikan dengan perkembangan teknologi.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat,(Barbalina Toisuta, SE., M.Pd), didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Alexander J. Yamlean, S.Pd), serta diikuti oleh perwakilan dari berbagai unsur, antara lain Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata, tenaga pendidik, petua-petua adat, hingga Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan (Barbalina Toisuta, SE., M.Pd), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk menyatukan pandangan berbagai pihak dalam menentukan konten adat dan budaya yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal berbasis digital.
“Muatan lokal bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi jantung dari pendidikan berbasis karakter dan budaya. Melalui modul ini, kita ingin memastikan nilai-nilai luhur Asmat seperti seni tari, ukir/pahat, bahasa daerah, tradisi, dan filosofi hidup masyarakat adat dapat diabadikan dalam bentuk digital agar dapat dipelajari lintas generasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Dinas Pendidikan (Alexander J. Yamlean, S.Pd), menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam proses penyusunan modul ini. Ia berharap hasil kegiatan ini mampu menjadi pedoman bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Asmat dalam mengimplementasikan pembelajaran muatan lokal yang tidak hanya relevan dengan budaya setempat, tetapi juga mudah diakses secara online maupun offline.
Perwakilan dari BPNB Papua juga turut memberikan pandangan teknis dan konten budaya yang dapat mendukung pengayaan modul digital tersebut. Sementara para petua adat memberikan masukan berharga tentang nilai-nilai kearifan lokal yang sepatutnya dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda. Dukungan dari Diskominfo dan Dinas Pariwisata memperkuat legitimasi dan arah pelestarian konten budaya yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum.
Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi pendidikan berbasis budaya lokal. Dengan penyusunan modul muatan lokal berbasis digital ini, diharapkan lahir sistem pembelajaran yang tidak hanya mencerdaskan secara akademik, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan semangat kebangsaan pelajar Asmat di era modern.
 
				
			
		