Agats, 26 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Asmat menggelar kegiatan ramah tamah bersama tim asesmen dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam upaya menjalin kolaborasi strategis untuk peningkatan mutu pendidikan di wilayah Asmat. Kegiatan ini dilangsungkan secara resmi dengan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asmat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, tim asesmen Universitas Sanata Dharma, serta sejumlah kepala kampung.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim asesmen dari Universitas Sanata Dharma. Ia juga memaparkan visi dan misi Bupati Asmat yang menekankan komitmen kuat dalam membangun sektor pendidikan sebagai fondasi utama kemajuan daerah. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Sekda sebagai simbol dimulainya diskusi terbuka antara pemerintah, masyarakat, dan pihak akademik.
Diskusi asesmen yang berlangsung kemudian dipandu oleh perwakilan Universitas Sanata Dharma. Dalam pengantar diskusi, mereka menegaskan bahwa kegiatan asesmen ini bukan bertujuan untuk menilai atau menghakimi, melainkan untuk memahami kendala nyata di lapangan dan merumuskan solusi efektif yang dapat diterapkan bersama.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat menjadi pembicara utama yang menyampaikan sejumlah hambatan dalam upaya memajukan pendidikan di wilayah tersebut. Ia menyoroti tantangan dalam mengawasi kinerja para pendidik, terutama karena masih adanya oknum guru yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Dinas Pendidikan sendiri telah membentuk grup komunikasi WhatsApp khusus antara kepala sekolah dan kepala kampung sebagai bentuk pengawasan, namun masalah kedisiplinan masih terus menjadi pekerjaan rumah.
Lebih lanjut, Kepala Dinas mengungkapkan bahwa Bupati Asmat telah memberi arahan agar dilakukan asesmen menyeluruh sebagai langkah nyata untuk memahami akar masalah dan mencari solusi tepat sasaran.
Sejumlah kepala kampung yang hadir juga turut menyampaikan keluhan dan pengalaman mereka terkait kondisi pendidikan di kampung masing-masing. Beberapa di antaranya menyoroti kurangnya semangat anak-anak untuk bersekolah, serta kondisi sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru honorer. Meskipun pihak kampung telah memberikan dukungan kepada sekolah, kualitas pengajaran masih dianggap belum memadai.
Faktor lain yang mengemuka adalah rendahnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan. Banyak anak yang terpaksa mengikuti pekerjaan orang tuanya karena profesi mereka yang berpindah-pindah, sehingga waktu belajar pun terganggu. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas menegaskan bahwa pihaknya secara rutin mengadakan pertemuan sekolah dengan orang tua siswa, namun tantangan sosial ekonomi masih menjadi kendala tersendiri.
Tim asesmen Universitas Sanata Dharma juga menyampaikan beberapa temuan di lapangan. Salah satunya adalah kondisi literasi anak-anak SD yang dinilai masih rendah, bahkan di kelas 5 masih ada yang belum lancar membaca dan menulis. Selain itu, banyak siswa datang ke sekolah tanpa sarapan, yang tentu berdampak pada konsentrasi dan semangat belajar mereka.
Merespons hal ini, Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan pelatihan literasi dan numerasi bagi guru, serta mendorong pengadaan perpustakaan sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas tersebut, akan segera diupayakan pembentukan sudut baca agar akses literasi semakin merata.
Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan penting lainnya yang diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan dan program pendidikan yang lebih tepat sasaran di Kabupaten Asmat.