Jakarta, 8 November 2025 — Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Kabupaten Asmat. Tim Tari Kreasi SMP Negeri 2 Agats berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional pada ajang Festival Lomba Seni Siswa dan Sastra Nasional (FLS2N) Jenjang SMP Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikdasmen di Jakarta, 2–8 November 2025.
Tim yang beranggotakan Frans J. Matenhoru, Ignasius K. Silubun, dan Glen S. Talaut ini tampil memukau dalam kategori Tari Kreasi dengan membawakan karya berjudul “Fumiripits – Sang Pengukir”—sebuah interpretasi artistik tentang harmoni manusia dan alam di tanah Asmat yang sarat makna dan simbol budaya.
Di bawah bimbingan guru pendamping Anggelina S. Wulan, serta arahan dan koreografi dari Kristianus Rahajaan dan Veroniko Resubun, tim ini mampu memadukan gerak, musik, dan ekspresi dengan kedalaman emosi yang kuat sehingga menyita perhatian para dewan juri dan penonton.
Perjalanan menuju panggung nasional ini tidak mudah. Tim SMP Negeri 2 Agats terlebih dahulu harus melewati seleksi berjenjang sejak Maret 2025 di tingkat kabupaten, Mei 2025 di tingkat provinsi, dan Agustus 2025 pada babak semifinal nasional. Semua tahap awal tersebut dilakukan secara daring dengan pengiriman dan penilaian video karya tari oleh juri nasional.
Setelah menembus sepuluh besar terbaik nasional, Tim Tari Kreasi SMPN 2 Agats mewakili Provinsi Papua Selatan untuk tampil secara luring di Jakarta bersama sembilan finalis lainnya dari Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Barat, Gorontalo, dan DKI Jakarta.
Keberhasilan ini bukan hanya kemenangan sekolah atau kabupaten, melainkan juga kebanggaan besar bagi Provinsi Papua Selatan. Prestasi ini menjadi bukti bahwa potensi dan talenta seni siswa-siswi Papua Selatan, khususnya dari Kabupaten Asmat, mampu bersaing di tingkat nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Barbalina Toisuta, SE.,M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas capaian luar biasa tersebut.
“Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak Asmat memiliki potensi dan daya saing yang tinggi bila diberi kesempatan dan bimbingan yang tepat. Kami berterima kasih kepada para guru, pelatih, dan pihak sekolah yang telah mendampingi siswa dengan penuh dedikasi. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sekolah di Kabupaten Asmat untuk terus mengembangkan talenta dan karakter peserta didik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan akan terus mendorong pembinaan seni dan budaya di sekolah-sekolah sebagai bagian dari penguatan karakter dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Kemenangan SMP Negeri 2 Agats dalam ajang FLS3N 2025 menjadi bukti bahwa semangat, kreativitas, dan kerja keras mampu menembus batas geografis. Dari tanah Asmat yang jauh di ujung selatan Papua, gema tari kreasi anak-anak muda ini kini menggema di panggung nasional—mengharumkan nama daerah dan menginspirasi banyak orang bahwa pendidikan dan seni adalah jembatan menuju masa depan yang lebih gemilang.
