Surabaya 18 Oktober ,— Upaya pemerintah mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan terus bergulir. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Pembelajaran bagi sekolah dasar penerima bantuan Interactive Flat Panel (IFP) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Surabaya, 15–18 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nasional mewujudkan Smart Classroom sebagai strategi penting menuju Indonesia Emas 2045. Melalui digitalisasi pembelajaran, pemerintah berupaya memperkuat literasi teknologi, menciptakan ruang belajar yang interaktif, serta menyiapkan peserta didik yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Dari Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, tiga peserta hadir mewakili daerah: Richard R. Effruan, staf Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat; Manfred M.W. Rumlus, S.Pd, Kepala SD YPPK Salib Suci Agats; dan Mathius Sampe, S.Pd, Kepala SD Inpres Binam. Ketiganya mengikuti pelatihan intensif yang memadukan teori dan praktik penggunaan perangkat IFP dalam kegiatan belajar mengajar.
Selama empat hari, para peserta mendapatkan pelatihan tentang bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran di kelas, mulai dari penyusunan bahan ajar digital hingga interaksi siswa secara langsung melalui layar interaktif. Materi juga menekankan pentingnya engagement dan kreativitas guru dalam mengelola kelas digital.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Digitalisasi Pembelajaran, serta menjadi bagian dari RPJMN 2025–2029 yang menempatkan teknologi pendidikan sebagai salah satu pilar utama percepatan pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Dinas Pendidikan Asmat berencana menindaklanjuti hasil pelatihan ini melalui pendampingan teknis dan berbagi praktik baik antar sekolah, terutama dalam pemanfaatan perangkat digital di kelas. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi contoh penerapan pembelajaran berbasis teknologi di wilayah selatan Papua.
