Agats, 03 Oktober 2025 – Setelah melalui serangkaian kegiatan sosialisasi dan koordinasi lintas sektor, mulai dari pertemuan di Jew Distrik Atsj, Dinas Kominfo, hingga Dinas Pariwisata, kini Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat kembali melangkah maju dengan menggandeng para konten kreator lokal dalam upaya memperkuat implementasi Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Digital.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 03 Oktober 2025 di Aula Wiyata Mandala, dan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat (Barbalina Toisuta, SE., M.Pd), beserta tim pengembang kurikulum, dan para konten kreator muda Asmat yang memiliki semangat besar dalam dunia digital.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan memberikan pemaparan mengenai gambaran umum muatan lokal berbasis digital yang tengah dikembangkan. Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian adat dan budaya, tetapi juga diarahkan agar dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik, baik secara online maupun offline. Materi yang dimasukkan mencakup berbagai aspek kearifan lokal seperti bahasa, tarian tradisional, seni ukir dan pahat yang menjadi warisan leluhur masyarakat Asmat.
Melalui pertemuan ini, Dinas Pendidikan berupaya mempertemukan dunia pendidikan dengan dunia kreatif digital. Para konten kreator diberi ruang untuk memahami bagaimana nilai-nilai budaya lokal bisa dikemas menjadi konten edukatif yang menarik, informatif, dan tetap menjaga keaslian adat.
Usai pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif antara pihak dinas dan para konten kreator. Dalam suasana yang hangat dan terbuka, berbagai ide dan gagasan muncul dari para peserta. Banyak di antara mereka yang antusias menawarkan konsep visual dan digital storytelling untuk membantu penyebarluasan muatan lokal ini melalui media sosial, video edukasi, hingga platform pembelajaran daring.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan generasi muda Asmat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam melestarikan budaya daerahnya melalui pendekatan digital yang relevan dengan zaman. Langkah Dinas Pendidikan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan berbasis kearifan lokal sekaligus mendorong kreatifitas generasi muda di era digital.
 
				
			
		